Ada hari-hari yang terlalu berat untuk kita jalani. Andai hari-hari
tersebut bisa kita lompati dan beralih pada hari berikutnya yang lebih baik… Ah
tidak pasti kita akan menjadi manusia yang lemah, yang hanya tahu rasa tawa
tanpa pernah menangis. Dan mungkin hidup tidaklah berwarna seperti saat ini.
Ada hari-hari yang aku tidak menemukanmu disana, tapi aku
tetap baik-baik saja. Mungkin terlihat mudah tidak bersama, tapi tidak demikian.
Seperti yang kita ketahui, menangis bukan berarti sedih dan bila kita tertawa
belum tentu bahagia.
Ada hari-hari yang selalu diisi dengan bertemu dia,
wajahnya, senyumnya, mimpinya. Dia selalu mendukung jalan-jalan yang sudah kita
tempuh dan sepertinya orang itu tak menginginkan kita jatuh. Yah, mungkin dia
lebih menyayangi kita lebih dari nyawanya sendiri.
Ada hari-hari dimana kita tidak bisa memejamkan mata, hanya
karena kita saling memikirkan atau… Karena kita saling menebak perasaan atau …
jangan-jangan kita terlalu takut untuk menyampaikan sesuatu. Dan bila mata kita
tertutup, kita hanya berani bermimpi.
Ada hari-hari yang tampaknya kita seperti pengecut. Mungkin
karena kita terlihat bodoh atau karena kita mundur? Tapi itu salah kan? Kita
mundur selangkah hanya untuk mengambil ancang-ancang untuk berlari secepat
mungkin.
Ada hari-hari yang ingin kita hentikan sejenak, hanya untuk
saling melihat… mata dengan mata…. Tapi itu tidak bisa dilakukan maka setiap
tatapan cukup kita simpan di kotak Pandora. Suatu saat akan kita buka. Yah, itu
harta kita.
Ada hari-hari, kita menemukan banyak hal baru dan menjadi
gila karenanya. Kita mulai fokus dengan hal-hal yang berbeda dan tidak saling
memperdulikan. Dan benar, kita terhilang di tengah kesibukan kita. Bahkan kita
mulai saling melupakan.
Ada hari-hari, kita mulai jenuh berkejaran. Yah, buat apa
kita berkejaran? Tidak bisakah kita bersama selamanya saja? Karena kita begitu
rapuh untuk menjadi AKU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar